Rahasia Teknik Penggunaan Kamera
Kamera video saat ini sangat memanjakan penggunanya dengan fitur-fitur otomatis sehingga pemakai hanya menekan tombol untuk mendapatkan hasilnya.
Kelemahan dari otomatis adalah kamera hanya dirancang untuk mebuat pertimbangan-pertimbangan Teknik yang bersifat kompromi sehingga tidak ada pilihan darii segi artistiknya.
Hasil gambar di tentukan oleh bagaimana videographer menunggunakan kamera nya . hal-hal yang perlu diketahui mengenai teknis kerja kamera video adalah:
A. CARA MENGETAHUI COLOR TEMPERATURE
Color temperature digunakan sebagai pedoman untuk menentukan karakteristik dari suatu cahaya. Istilah color temperature berasal dari radiasi suatu benda yang disebut black body.
Black body adalah sebuah benda yang berbentuk bola dan di dalamnya terdapat sebuah lubang yang sangat kecil .
cahaya yang masuk melalui lubang tersebut akan diserap habis oleh black body dan cahaya tersebut di pantulkan beberapa kali oleh dinding dalam bola.
Black body akan mengeluarkan cahaya lewat lubang kecil tersebut dengan warna yang sesuai dengan suhu dari black body.
Dengan berubahnya suhu dari black body, berubah pula warna cahaya yang diradiasikan, maka dapat disimpulkan bahwa warna dari black body ditentukan oleh suhu badanya sendiri yang kemudian disebut sebagai suhu warna (color temperature). Suhu warna (color temperature) dinyatakan dalam derajat kelvin.
Color temperature dari setiap sumber cahaya berbeda-beda, walaupun sama-sama terlihat putih, warna sesungguhnya dari putih tersebut mempunyai karakter warna tersendiri.
Hal ini tidak bias dilihat oleh mata, tetapi lensa kamera bias melihat warna yang dihasilkan oleh sumber cahaya tersebut secara nyata sehingga camera color harus diatur (adjustment) untuk mengimbangi perbedaan cahaya yang ada sehingga warna dari gambar yang dihasilkan oleh kamera terlihat sesuai aslinya, proses ini dinamakan white balance.
Cara melakukan adjustment color temperature kamera adalah dengan memosisikan roda pengatur temperature warna sesuai dengan suhu cahaya yang mengenai objek pada saat itu dalam buku basic Betacam Camera work, peter Ward memberikan panduan color temperature dari berbagai sumber cahaya berikut ini:
B. CARA PENGATURAN IRIS KAMERA
Lensa kemera video dibuat menggunakan prinsip-prinsip optic yang sama seperti halnya lensa kemera foto. Jumlah cahaya yang masuk ke kamera diatur dengan meningkatkan atau mengurangi iris lensa yang diameternya bervariasi.
Kamera video saat ini memiliki otomatis bukaan lensa yang secara terus-menerus menyesuaikan iris menurut keadan cahaya yang ada. Iris mempunyai sifat yang sama dengan pupil mata kita, yaitu mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
Iris mempunyai lubang yang disebut aperture atau bukaan lensa. Jika bukaan lensa terbuka lebih lebar, maka sinar yang masuk ke lensa akan banyak. Sebaliknya, jika bukaan lensa kecil, maka cahaya yang masuk pun sedikit. Besarnya bukaan lensa tersebut tergantung pada f-stop yang digunakan.
f-stop adalah standar skala yang mengidentifikasi seberapa banyak cahaya yang melewati lensa. F-stop beupa angka-angka mulai 1.4; 1.8; 2; 2.8; 4; 4.5; 5.6; 8; 11; 16. F-stop yang terkecil mengindikasikan bukaan lensa yang paling besar dan sebaliknya.
Misalkan lensa f/1.8 maka bukaan lensanya lebih besar dan lebih banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan f/8.
Lensa kamera mempunyai sifat yang sama seperti mata manusia. Jika terlalu banyak cahaya masuk ke mata, mata akan sakit begitu pula dengan lensa kamera.
Berdasarkan hal tersebut, iris harus disesuaikan dengan kondisi cahaya pada saat pengambilan gambaar.
F-stop yang normal adalah pada posisi 4 atau 5.6 jika cahaya normal, tidak mendung atau terik matahari.
Lihat juga:
Pada intinya iris berguna untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke kamera. Pemilihan iris harus didukung dengan pengenalan terhadap area pengambilan gambar terkait dengan pergerakan kamera yang berdampak pada banyaknya sinar masuk akan terjadi perubahan secara simultan apabila videographer mengubah iris lensa:
Perubahan exposure, yaitu cahaya yang masuk ke dalam lensa.
Perubahan depth of field atau ketajaman objek
Bagi videographer professional hendaknya menggunakan f-stop yang normal, seminimal mungkin melakukan perubahan iris untuk menjaga gambar tidak noise (bitnik-bintik), usahakan tata cahaya cukup agar gambar terang dan jelas.
C. CARA PENGATURAN FOKUS KAMERA
Kesalahan dalam pengomposisian objek maupun kesalahan tata cahaya mungkin dapat dimaafkan oleh penonton, akan tetapi kesalahan yang dilakukan oleh videographer dimana penonton tidak dapat melihat dengan jelas bagian utama gambar dilayar televisi adalah hal yang mungkin tidak dapat dimaafkan oleh penonton.
Inilah yang disebut dengan out of focus footage, yaitu gambar yang tidak focus. Kamera video saat ini memiliki system otomatis yang menjamin ketajaman gambar yang dihasilkan.
Jika videographer membidik melalui viewfinder dan menemukan bahwa shot tersebut kabur, maka suda saatnya videographer beralih ke manual focus.
Manual focus merupakan alat kreatif yang baik dan sangat penting dalam kondisi-kondisi tertentu.
Sebagai contoh, videographer menshoting actor utama ditengah kerumunan manusia, walaupun banyak objek yang lewat di depannya kamera, tidak akan mengubah pemfokuskan terhadap actor utama.
Videographer juga dapat menggunakan out of focus suatu area eksterior sebagai awalan dari sebuah sekuen baru kemudian gambar berangsur-angsur jelas dan tajam.
Kelebihan manual focus dapat menonjolkan sebagaian adegan tampak in focus (jelas) dan mengurangi dominasi sebagaian adegan membuat nya kabur.
Autofocus tetap dapat bekerja dengan baik pada subjek-subjek yang bergerak, tetapi jika gambar bergerak sangat cepat autofocus tidak dapat mengikutinya secara baik.
Kesimpulan utama adalah videographer harus menggunakan manual focus untuk memperoleh gambar yang jelas.
D. CARA MELAKUKAN WHITE BALANCE
White balance berfungsi untuk memberikan referensi putih yang sebenarnya kepada kamera sehingga kamera akan merekamnya dengan benar. White balance dilakukan agar gambar yang dihasilkan oleh kamera natural sesuai dengan warna objek aslinya.
Pengaturan white balance ini mutlak dilakukan pada saat videographer berpindah lokasi dengan sumber cahaya yang berbeda, misalnya dari cahaya matahari berpindah lokasi dengan menggunakan movie lamp.
Videographer mengatur white balance sebelum merekam atau saat menghidupkan kamera, alasan yang paling mendasar adalah agar kamera video menyesuaikan keseimbangan warna yang akurat dan gambar akan tampak alami/natural.
White balance dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu secara preset 3200’k, preset 5600’k, manual dan auto white balance.
Manual white balance dilakukan dengan bantuan bidang putih sebagai acuan, kemudian operator kamera menekan tombol white balance sampai indicator symbol white balance berhenti berkedip-kedip.
Saat indicator tersebut berkedip-kedip, kamera akan melakukan adjustment level putih sesuai dengan color temperature lokasi pengambilan. Sedangkan auto white balance,
kamera akan menyesuaikan dengan sendirinya level putih sesuai dengan color temperature lokasi shoting fasilitas preset white balance digunakan untuk merekam hasil white balance, sehingga jika melakukan pengambilan gambar kembali, cameramen tinggal memilih preset yang sudah diatur sebelumnya.
Di beberapa kamera, fasilitas preset yang tersedia adalah 3200’k ddan preset 5600’k . untuk preset 3200;k kamera akan secara otomatis menyesuaikan dengan color temperature 3200’k (tungsten) dan preset 5600’k untuk color temperature 5600’k (day light)
Tidak ada ketentuan mutlak dalam pemilihan white balance, namun ada beberapa panduan yaitu;
Preset 3200’k dapat digunakan ketika sumber cahaya saat pengambilan gambar adalah tungsten dan digunakan saat pengambilan gambar didalam ruangan (indoor).
Preset 5600’k digunakan jika sumber cahaya adalah day light (cahaya matahari) dan untuk pengambilan gambar diluar ruangan (outdoor).
Bila di lokasi pengambilan gambar terdapat dua sumber cahaya yang berbeda, yaitu tungsten dan day light, maka white balance dapat dilakukan secara manual maupun automatic white balance.
Bila pengambilan gambar dilakukan saat adanya perubahan cahaya (missal pengambilan gambar sunset), lebih baik menggunakan auto white balance karena kamera akan menyesuaikan secara otomatis
Manual white balance digunakan saat kondisi pencahayaan stabil.
Dalam pengambilan gambar tidak harus dilakukan secara manual. Gambar dibawah ini pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan dengan pencahayaan tungsten.
Dengan manual white balance terlihat sedikit kebiruan (bluish) dibandingkan gambar yang lainnya, sedangkan 5600’k gambar terlihat kemerahan (redish).
White balance dengan auto white balance dan preset 3200’k gambar terlihat bagus, namun dengan preset 3200’k gambar lebih terlihat natural sesuai dengan warna aslinya. Berbeda lagi dengan pengambilan gambar dilakukan di taman dengan pencahayaan day light.
Jika gambar tersebut dibandingkan antara auto white balance dan manual white balance, gambar dengan auto white balance lebih bagus. Dengan preset 3200’k gambar terlalu biru (bluish), sedangkan dengan preset 5600’k terlihat lebih natural dan lebih natural dan lebih mirip dengan keadaan aslinya.
Berbeda lagi dengan gambar dibawah ini yang pengambilan gambarnya dilakukan ditaman. Batu pada gambar dengan auto white balance terlihat agak kebiruan, sedangkan dengan manual white balance warna gambar terlihat aslinya.
Dari contoh-contah tersebut, tidak ada hal yang mutlak dalam white balance, tetapi hal yang perlu diingat adalah setiap pengambilan gambar yang diikuti oleh adanya perubahan cahaya perlu dilakukan kembali white balance agar gambar tidak menjadi redish ataupun bluish.
Harus dipahami bahwa untuk menjamin kualitas video professional, videographer harus membiasakan mengatur white balance secara konsisten karena bila sudah sampai pada tahap pasca produksi,
kesalahan white balane tidak dapat dibetulkan, hasil koreksi dari gambar tersebut akan mengakibatkan warna video menjadi pudar sehingga terjadi jumping warna antara gambar.
Apabila terdapat dua sumber cahaya dalam satu ruangan, yakni cahaya matahari dan cahaya lampu, maka videographer harus menetapkan sumber cahaya yang dominan sehingga dapat menentukan white balance yang tepat. Dapat juga menggunakan alat bantu reflektor agar cahaya lebih rata.
Semoga tutorial kali ini bermanfaat bagi kalian
Terima kasih
Salam Anima Belajar
Terima kasih
Salam Anima Belajar