Cara Mengelola Aperture Pada Kamera DSLR
Aperture sendiri merupakan salah satu andalan fotografer untuk berkreasi. Sayangnya, aperture bisa bikin binggung.
Pengaturan yang sama persis dapat menghasilkan efek yang bervariasi. Bahkan bertolak belakang.
Belum lagi ada angka yang menunjukan aperture cukup aneh, tampil seperti angka acak dan memiliki urutan yang terbalik.
Pertama. Pahami bahwa aperture adalah sebuah lubang. Sebuah bukaan yang ukuranya bervariasi untuk mengkontrol jumlah cahaya yang sampai ke sensor kamera.
Aperture digunakan bersamaan dengan kecepatan shutter alias lamanya waktu sensor terkena cahaya.
Aperture berdampak pada tingkat kecerahan foto semakin besar aperture semakin banyak cahaya masuk.
Bukaan besar membantu dalam kondisi gelap karena membuat kecepatan shutter dapat meningkat.
Aperture tidak berada di dalam kamera. Tetapi, ada di lensa karena lensa D-SLR dapat diganti-ganti.
Rentang aperture bergantung pada lensa yang digunakan biasanya lensa lensa mahal memiliki aperture yang sangat lebar dari pada lensa zoom yang harganya terjangkau.
Hal yang bikin binggung pemula adalah skala f/stop yang digunakan untuk menunjukan besarnya aperture.
Tampak seperti angka yang acak tapi sebetulnya tidak. Bilangan yang digunakan bukan interger,melainkan pecahan, jadi f/4 bukanlah 4, melainkan seperempat. Dengan demikian, jelaslah kalau f/16 lebih kecil ketimbang f/4.
Dengan menyebut f/4, kita mengacu pada diameter aperturenya sama dengan focal length lensa (F) dibagi 4. Aperture f/16 berarti seperenam belas focal length yang digunakan.
Faktor Kunci Eksposur
Aperture hanyalah salah satu faktor yang menentukan eksposur. Ini menentukan jumlah cahaya yang masuk kedalam sensor kamera untuk menciptakan gambar.
Untuk memahami bagaimana faktor faktor tersebut bekerja. Kita bayangkan keran yang sedang mengisi gelas dengan air.
A. Kecepatan shutter
Bayangkan lamanya gelas terisi penuh ketika keran dijalankan sebagai kecepatan shutter. Anda bisa mengisi gelas degan cepat kalau keran dibuka lebar. Waktu yang digunakan untuk mengisi gelas jadi lebih lama kalau keran dibuka sedikit.
B. Aperture
Aperture dapat dianalogikan sebagai besar/kecilnya keran dibuka.
C. Intensitas cahaya
Intensitas cahaya seperti tekanan air yang mempengaruhi seberapa besar dan seberapa lama keran dibuka.
D. Soal selera
Eksposur bukan eksakta, melainkan seni. Jumlah pastinya tergantung seberapa jumlah air yang anda inginkan dalam gelas.
E. ISO
ISO seperti ukuran gelas agar cepat terisi, gunakan gelas yang kecil.
Langkah-Langkah Mengkontrol Aperture
EOS punya dua pilihan untuk skala aperture: separuh atau sepertiga stop. Untuk mengaturnya, tekan tombol menu dan cari di pilihan custom functions yang menyediakan setting ini.
Custom functions yang harus anda gunakan adalah setting exposure level increments. Cari dan temukan pengaturan tersebut, lalu tekan tombol set untuk mengelolanya.
Cara terbaik untuk melihat aperture yang sedang digunakan adalah di viewfinder. Tekan tombol shutter setengah dan aperture ditunjukkan oleh angka kedua dari kiri di bawah viewfinder.
Anda juga bisa melihat nilai bukaan aperture di LCD belakang pada beberapa seri kamera EOS. Untuk menampilkanya. anda harus menekan tombol shutter setengah.
Beberapa D_SLR kelas Canon seperti 60D dan 7D, punya LCD diatas,tempat anda bisa meliha pengaturan eksposur kamera, termasuk pengesetan bukaan aperture.
Cara paling gampang untuk mengkontrol aperture adalah dengan menggunakan mode pemotretan Av. Gunakan tombol putar di dekat tombol shutter untuk mengubahnya.
Penjelasan Mengenai f/stop
A. Aperture Lebar
Aperture terlebarmemiliki angka 1/stop yang kecil. Aperture maksimum tergantung pada lensa yang digunakan. Pada kebanyakan lensa zoom, aperture maksimum semakin kecil pada posisi zoom.
B. Aperture Sedang
Aperture sedang pada lensa biasanya memberikan kualitas gambar terbaik meskipun belum tentun memberikan depth of field terbanyak yang anda butuhkan.
C. Aperture Kecil
Pada umumnya aperture minimum lensa adalah f/22 meskipun beberapa lensa bisa mencapai f/25 atau f/32 semakin kecil aperture,semakin banyak depth of field. Tapi resolusi gambar berkurang karena fenomena yang disebut difraksi.
Representasi Proposional
F/stop bukan ukuran fisik diameter aperture. Hanya menggabarkan rasio antara diameter dan focal length. Pada lensa 400mm, aperture f/8 memiliki diameter 50mm.
Pada lensa 100mm yang diatur pada f/8 akan memasukkan jumlah cahaya yang sama tetapi dengan diameter 12,5mm.
Pada lensa zoom, aperture akan terbuka lebar saat anda melakukan zoom in bahkan ketika angka f/stop yang sama digunakan.
Wujud Aperture
A. Bilah (blade)
Aperture terbentuk dari lima atau sembilan bilah.
B. Motor
Motor ini membuka dan menutup aperture ketika tombol shutter ditekan. Motor memastikan aperture sesuai dengan yang anda atur dan focal legth.
C. Komponen lensa
Aperture terletak di antara elemen yang ada di dalam lensa. Gambar ini merupakan lensa Canon EF 50mm f/1,8.
Ada berapa bilah?
Diafragma yang membentuk aperture terbuat dari beberapa bilah. Beberapa lensa punya lebih banyak bilah ketimbang yang lain.
Jumlahnya punya peranan penting dalam memperhasil area yang buram, yag dikenal dengan istilah “bokeh”.
Efek ini dapat terlihat jelas jika objek di potret dengan latar belakang cahaya terang. Seperti cahaya kota malam hari.
Cahaya yang terekam buram akan berbentuk lingkaran sempurna ketika direkam dengan aperture maksimum.
Pada aperture sedang, bentuk cahaya mirp dengan bentuk aperture. Yakni pentagonal pada aperture berbilah lima atau heksgonal pada aperture berbilah enam. Dan seterusnya.
Pada aperture terkecil, cahaya akan berbentuk bintang dengan jumlah idak menyamai bilah.
Rentang Yang Masuk Akal.
Misteri berikutnya adalah urutan nomor aperture. Kenapa full stop meloncat dari f/2,8 ke f/4 kemudian ke f/5,6 ke f/8? Kenapa nomornya tidak genap?
Setiap kali menutup aperture satu stop penuh, anda menurangi chaya yang masuk sebanyak separuh.
Alasan rentang tersebut disebabkan jumlah cahaya yang masuk tergantung pada area bukaan, bukan diameter.
Aperture nya yang diperhitungkan :2,8 persegi sekitar 8,4 persegi 16,4,6 persegi setara dengan 32,dan 8 persegi setara dengan 64.
Mengubah angka f/number tidak hanya mengubah jumlah cahaya yang masuk ke sensor. Aperture juga memengaruhi depth of field dan jumlah ketajaman foto .
aperture yang anda pilih untuk foto tertentu akan tergantung pada hal-hal yang ada di depan anda.
Ada yang akan buram,ada yang tajam atau seberapa cepat kecepatan shutter yang anda butuhkan (semakin cepat shutter speed yang anda butuhkan,semakin besar aperture yang dibutuhkan jika anda,tidak ingin mengubak ISO).
Ada faktor lain yang harus diperhitungkan ketika memilih aperture,yakni bukaan aperture yang bisa membuat kualitas ketajaman sebuah lensa leih baik dari lensa lain.
Resolusi foto dan kualitas gambar akan semakin bagus seiring mengecilnya aperture, tapi belum tentu pada aperture terkecil.
Ketika aperture semakin kecil, resolusi dan kontras gambar menurun lagi kualitasnya karena fenomena optik yang disebut difraksi.
Apa Arti Difraksi ?
Cahaya seperti gelombang dan pada saat bertumbukkan dengan benda bersudut, jalurnya membelok, menghasilkan difraksi.
Sudut aperture yang keras menyebabkan difraksi yang terjadi saat aperture semakin kecil. Pada aperture terkecil, gambar kasar terekam pada sensor D-SLR.
Latihan Mengelola Aperture
Seringkali anda memilih aperture tertentu untuk memastikan anda mendapatkan kecepatan shutter yang dibutuhkan atau untuk memberikan depth of field yang anda inginkan.
Meskipun demikian,ada banyak objek foto yang tak perlu dipusingkan depth of fieldnya, misalnya ketika memotret permukaan yang datar.
Serupa dengan itu ketika anda memotret dengan tripod. Anda tidak terlalu ambil pusing tentang kecepatan shutter yang di butuhkan.
Pada situasi situasi seperti itu, anda tetap harus memperhatikan penggunaan aperture untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tapi ingat, aperture yang sama bisa beda efeknya pada lensa yang berbeda.
Tugas kali ini akan melatih anda mengetahui aperture terbaik dari lensa yang anda miliki.
1.Cari secarik kertas yang memiliki tulisan di atasnya. Kertas koran bisa anda gunakan. Atur kamera sehingga anda memotret kertas tersebut daari muka. Idealnya menggunakan tripod.
2.Atur komposisinya sehingga seluruh halaman memenuhi viewfinder. Atur EOS mode AV dan atur aperture terlebar. Kunci fokus rekam. Potretlah objek yang sama dengan seluruh aperture yang tersedia. Ulangi langkah 1 dan 2 pada semua lensa yang anda miliki.
3.Lihat foto di komputer pada perbesaran maksimal. Anda akan melihat resolusi serta kontras yang berbeda pada setiap aperture. Anda akan melihat reolusi daan kontras menurun ketika aperture maksimal digunakan. Buat catatan dan ingat aperture memberika hasil terbaik.
Semoga tutorial kali ini bermanfaat bagi kalian
Terima kasih
Salam Anima Belajar