Rahasia Depth Of Field Pada Kamera DSLR
hi.. sahabat anima belajar.. pada tutorial kali ini ..kita akan membahas tentang TIPS DAN TRIK: Rahasia Memahami Depth Of Field Pada Kamera DSLR .
Salah satu keuntungan pakai kamera SLR adalah anda bisa mengontrol bagian foto yang tajam dari yang buram. Lihat pemandangan di depan anda, mulai dari benda-benda di kaki anda sampai di ujung penglihatan tampak tajam.
Tetapi, tidak selalu begitu di gambar yang diambil kamera. Anda bisa mengatur DSLR sehingga hanya bagian tertentu saja yang tajam, lainnya buram dan tetap artistik.
Dengan demikian, objek utama jadi tampil jelas, sementara objek lain yang mungkin mengganggu, dapat dihilangkan.
Lensa hanya dapat memfokus pada suatu jarak tertentu. Meskipun demikian, ada hal yang disebut “depth of field” (ruang ketajaman).
sebuah rentang jarak yang tampak tajam. Zona ketajaman ini banyak variasinya.
Fokus pada serangga dengan lensa makro, depth of field mungkin hanya terentang beberapa milimeter di depan atau di belakang titik fokus.
Pada foto pemandangan, seluruh objek mulai dari bunga yang persis di depan anda sampai gunung yang ada di horizon bisa tampak tajam.
Pada umunya, depth of field biasanya tampak di belakang objek bukan di depan, tapi jumlah di depan dan di belakang bervariasi, tergantung objek.
Ada tiga faktor utama untuk mengontrol jumlah depth of field. Yang paling umum adalah aperture (bukan lensa). Semakin kecil aparture (dengan angka f/ semakin besar). Semakin banyak depth of field yang didapatkan.
Meskipun ada pengaturan khusus untuk depth of field, mode terbaik adalah Av alias Aperture Priority. Atur tombol dial di belakang tombol shutter untuk mengubah aperture. Kamera akan mengatur kecepatan shutter secara otomatis.
Gunakan aperture lebar, seperti f/4, jika anda ingin fokus pada objek dan mendapatkan depth of field yang sempit. Jika anda ingin foto tajam seluruhnya, perkecil aperture, misalnya ke f/22.
Mengubah aperture merupakan salah satu cara untuk menentukan ketajaman foto
Tiga cara mengubah depth of field
Bagaimanapun aperture, jarak fokus, serta focal length mengubah depth of field
Mengubah Aperture
Semakin besar aperture yang digunakan, semakin sempit depth of field yang terekam. Depth of field sempit kerap menguntungkan, karena anda bisa membuat objek yang mengganggu objek utama jadi buram.
Mengubah jarak fokus
Semakin dekat anda dengan objek yang terfokus, semakin sempit depth of field yang terekam kamera.
Cara Mengubah focal length
Pengaturan zoom atau memengaruhi tingkat ketajaman foto. Semakin lebar lensanya (focal length pendek), semakin lebar depth of field yang didapatkan.
Ilmu Tentang Lingkaran
Apa yang terjadi kalau kamera tidak fokus
Sebuah titik pada objek terekam pada sensor kamera sebagai satu titik jika fokusnya benar. Kalau tidak, titik akan terekam sebagai lingkaran besar.
Semakin jauh titik tersebut di gambar dari titik fokus, semakin besar lingkaran yang direkam (dikenal sebagai “lingkaran kebingungan”). Jika lingkarannya cukup kecil, masih tampak bentuknya. Dan ini menciptakan rentang yang dikenal dengan depth of field.
Cara Mengontrol depth of field
Keuntungan mengatur aperture untuk mengontrol depth of field adalah pengaturan kamera tidak ikut berubah. Tetapi, jika anda butuh kontrol lebih banyak. Anda harus mengatur dua faktor yang menentukan jumlah depth of field yang terekam.
Pertama: focal length lensa. Semakin anda zoom pada objek, jumlah depth of field semakin berkurang. Lensa lebar, teorinya, memiliki depth of field lebih luas daripada lensa tele.
Untuk memastikan seluruh objek tajam, penggunaan lensa lebar, seperti 18mm sangat tepat. Untuk memburamkan latar belakang, ganti ke lensa tele dengan focal length, misalnya, dengan focal length 200mm.
Faktor kedua adalah jarak anda ke objek (atau bisa juga dibilang jarak lensa ke objek). Semakin dekat lensa pada objek , semakin sedikit depth of field yang didapat. Agar mahir mengontrol kedua faktor tersebut.
Untuk memaksimalkan depth of field, gunakan lensa lebar, aperture kecil, dan jangan fokus pada objek yang terlalu dekat pada kamera.
Sebaliknya, jika anda ingin agar latar belakang jadi buram, sehingga perhatian terpusat pada bagian tertentu saja, gunakan focal length terpanjang dari lensa anda, atur aperture ke paling lebar, dan mendekatlah ke objek.
Cara kerja viewfinder membuat anda tidak bisa melihat depth of field secara langsung. Yang anda lihat di viewfinder merupakan depth of field yang anda dapatkan ketika anda memotret dengan aperture terlebar yang dimiliki lensa yang digunakan.
Kamera punya fitur Depth of Field Preview, tapi akan membuat viewfinder jadi agak gelap dan tetap sulit melihat akurasinya. Cara terbaik tetap memotret kemudian me-review di LCD.
LANGKAH-LANGKAH Melakukan Preview ruang ketajaman
1. Ketika anda mengintip jendela viewfinder. Anda bidik dengan aperture terbesar. Dengan kata lain, anda membidik depth of field minimal.
2. Tekan tombol di depan EOS, di bawah tombol untuk melepas lensa, sambil melihat viewfinder. Aperture di viewfinder akan berubah ke aperture yang telah anda atur.
3. Dengan tombol Depth of Field Preview ditekan, viewfinder sedikit gelap, tergantung aperture yang digunakan. Meskipun demikian. Anda bisa melihat bagian gambar yang tajam.
4. Untuk preview yang lebih baik, Anda bisa memotret dan tekan tombol Playback untuk melihatnya di LCD dan menggunakan tombol perbesaran untuk melihat objek.
LATIHAN Cara Mengelola Depth Of Field
Depth of field sangat terbatas pada objek close-up. Karena itu, cobalah memotret foto still life di atas table top. Anda bisa menggunakan papan catur dan bidak-bidaknya. Anda juga bisa menggunakan botol atau kaleng.
Pakai tripod, kalau ada, untuk mengurangi getaran pada kamera sehingga buram pada gambar yang anda dapat merupakan efek depth of field.
Bukan akibat getaran pada kamera. Kalau anda tidak punya tripod, cari ruangan yang cukup cerah dan gunakan ISO tinggi, seperti ISO1000, untuk dapat memanfaatkan semua rentang aperture.
Komposisi objek pada focal length terpanjang yang dimiliki lensa anda (seperti 55mm) kemudian fokus pada objek terdekat. Atur mode ke Av dan putar tombol berlawanan jarum jam agar aperture-nya terbuka lebar pada f/4 atau f/5,6. Ambil foto. Setelah itu, ubah aperture ke f/22 dan rekam foto sekali lagi.
Faktor kedua adalah jarak anda ke objek (atau bisa juga dibilang jarak lensa ke objek). Semakin dekat lensa pada objek , semakin sedikit depth of field yang didapat. Agar mahir mengontrol kedua faktor tersebut.
Untuk memaksimalkan depth of field, gunakan lensa lebar, aperture kecil, dan jangan fokus pada objek yang terlalu dekat pada kamera.
Sebaliknya, jika anda ingin agar latar belakang jadi buram, sehingga perhatian terpusat pada bagian tertentu saja, gunakan focal length terpanjang dari lensa anda, atur aperture ke paling lebar, dan mendekatlah ke objek.
Cara kerja viewfinder membuat anda tidak bisa melihat depth of field secara langsung. Yang anda lihat di viewfinder merupakan depth of field yang anda dapatkan ketika anda memotret dengan aperture terlebar yang dimiliki lensa yang digunakan.
Kamera punya fitur Depth of Field Preview, tapi akan membuat viewfinder jadi agak gelap dan tetap sulit melihat akurasinya. Cara terbaik tetap memotret kemudian me-review di LCD.
LANGKAH-LANGKAH Melakukan Preview ruang ketajaman
1. Ketika anda mengintip jendela viewfinder. Anda bidik dengan aperture terbesar. Dengan kata lain, anda membidik depth of field minimal.
2. Tekan tombol di depan EOS, di bawah tombol untuk melepas lensa, sambil melihat viewfinder. Aperture di viewfinder akan berubah ke aperture yang telah anda atur.
3. Dengan tombol Depth of Field Preview ditekan, viewfinder sedikit gelap, tergantung aperture yang digunakan. Meskipun demikian. Anda bisa melihat bagian gambar yang tajam.
4. Untuk preview yang lebih baik, Anda bisa memotret dan tekan tombol Playback untuk melihatnya di LCD dan menggunakan tombol perbesaran untuk melihat objek.
LATIHAN Cara Mengelola Depth Of Field
Depth of field sangat terbatas pada objek close-up. Karena itu, cobalah memotret foto still life di atas table top. Anda bisa menggunakan papan catur dan bidak-bidaknya. Anda juga bisa menggunakan botol atau kaleng.
Pakai tripod, kalau ada, untuk mengurangi getaran pada kamera sehingga buram pada gambar yang anda dapat merupakan efek depth of field.
Bukan akibat getaran pada kamera. Kalau anda tidak punya tripod, cari ruangan yang cukup cerah dan gunakan ISO tinggi, seperti ISO1000, untuk dapat memanfaatkan semua rentang aperture.
Komposisi objek pada focal length terpanjang yang dimiliki lensa anda (seperti 55mm) kemudian fokus pada objek terdekat. Atur mode ke Av dan putar tombol berlawanan jarum jam agar aperture-nya terbuka lebar pada f/4 atau f/5,6. Ambil foto. Setelah itu, ubah aperture ke f/22 dan rekam foto sekali lagi.
Zoom out sampai ke focal length paling lebar (biasanya 18mm). Rekam foto dengan aperture terbesar dan terkecil. Jangan khawatir kalau objek-objek anda berada di tengah foto.
Lihat semua foto di komputer, zoom untuk melihat objek yang tampak tajam dan perlihatkan perubahan buram pada setiap foto.
Anda akan mendapati bahwa memotret dengan aperture terkecil, seperti f/22, anda belum tentu bisa membuat segalanya tajam. Tapi dengan men-zoom-out foto, anda mendapatkan depth of field lebih.
Semoga tutorial kali ini bermanfaat bagi kalian
Terima kasih
Salam Anima Belajar